Beberapa waktu yang lalu, sewaktu sekian halaman majalah ini ’dihitamkan’, segera orang menjadi ribut. Sehingga akhirnya muncul sebuah ‘kuis imajiner’ sebagai berikut:
T: Mengapakah TEMPO dibuat hitam seperti itu?
J: Karena reportase soal tukang santet dan bromocorah di Jember
T: Siapakah yang memerintahkan pengitaman itu?
J: Tukang santet dan bromocorah Jakarta